Selasa, 15 Maret 2016

Makalah Boot Manager, POST, dan Peringatan Kesalahan POST



KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu`alaykum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirabbil`aalamiin, atas berkat rahmat Allah SWT. Yang Maha Kuasa serta Maha Memberi Kenikmatan, sehingga saya masih diberi kesempatan untuk masih bernafas dan menuntut ilmu di SMK Muhammadiyah Mungkid. Dan atas berkat rahmat-Nyalah saya diberi kekuatan dan kemudahan untuk menyusun makalah tentang Sistem Operasi GUI (Graphic User Interface) dengan lancar. Sehingga makalah tersebut telah terselesaikan sebelum deadline yang telah ditentukan. Semoga dengan makalah ini dapat memberi manfaat kepada orang lain dan khususnya kepada diri saya sendiri. Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu.
Nuun, wal qalaami wamaa yasthuruun
Wassalaamu`alaykum Wr. Wb.

Mungkid, 15 Maret 2016










BAB I
PENDAHULUAN
  A.  Latar Belakang
  Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris disebut operating system, adalah perangkat lunak sistem yang   bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program pengolah kata dan browser web.
Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :
a     .       Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memori kernel
b   .      Command Interpreter / Shell, bertugas untuk membaca input berupa perintah dan menyediakan beberapa fungsi standar dan fungsi dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi maupun piranti lunak lain.
c     .       Resource Allocator, bertugas untuk mengalokasikan sumber daya dari perangkat
d     .      Handler, berperan dalam mengendalikan sistem perangkat agar terhindar dari error
e     .       Driver, untuk berinteraksi dengan hardware sekaligus mengontrol kinerja hardware

B.  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk melaksanakan tugas mandiri liburan dari SMK Muhammadiyah Mungkid, serta untuk memberi manfaat kepada diri saya sendiri dan orang lain.






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Boot Manager
Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi. Boot manager digunakan untuk dualboot. Dengan boot manager kita bisa mengatur proses booting. Bila kita mnginginkan operasi sistem yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan  Disk Boot, maka kita memerlukan Boot Loader Program yg terinstal pada MBR (MasterBoot Record).
Boot loader program dimuat di dalam BIOS (Basic Input Output Syste) komputer dan bertugas untuk membaca kernel. Kernel akan melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Misalkan, kita ingin menggunakan dua operasi sistem pada satu komputer (misal Ubuntu dan Windows 7), maka secara otomatis akan mengeluarkan pilihan boot.
B.  POST(Power On Self Test)
Tes yang dilakukan oleh komputer melalui POST ini, bertujuan untuk mengecek fungsi komponen-komponen pendukung komputer (Peripheral Computer) bekerja dengan baik atau tidak. POST dilakukan saat booting. Jika komputer mengalami masalah, maka akan terdeteksi gejala kesalahannya melalui POST berupa kode beep atau pesan peringatan yang muncul pada layar monitor.
POST  membantu pengguna untuk mendeteksi, mengisolasi, dan menemukan kesalahan atau kerusakan yang kemungkinan terjadi pada komputer. Sehingga pengguna dapat memperbaiki kerusakan pada komputer tersebut, karena telah mengetahui apa gejala kerusakannya. Mekanisme POST disediakan oleh semua jenis merk motherboard, dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Proses dan prosedur yang dilakukan dari semua jenis motherboard adalah sama. Namun, hanya terdapat beberapa perbedaan yang berfungsi sebagai ciri dari produk motherboard tertentu.
POST dilakukan ketika komputer mulai dihidupkan dan booting. Proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutn-urutannya adalah sebagai berikut :
a.       Tes Power  Supply Unit ditandai dengan hidupnya lampu power pada CPU dan kipas pendingin pada Power Supply Unit  berputar.
b.      Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal Power Good yang dihasilkan oleh Power Supply Unit jika komputer benar-benar dalam kondisi baik saat dihidupkan. Setelah itu CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS.
c.       Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompatan) ke alamat program POST.
d.      Pengecekan terhadap CMOS. CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e.       Melakukan pengecekan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memori bus, dan memori module.
f.       Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca atau ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g.      Pengecekan I/O controller. Ccontroller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol akses membaca atau menulis data.
Jika ada salah satu  prosedur POST  yang tidak terlewati, maka komputer akan menerima pesan kesalahan dari POST, kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk beep code  atau pesan pada tampilan layar yang muncul di monitor. 
C.  Pesan Peringatan Kesalahan POST
a.      Peringatan Kesalahan Pada CPU
No.
Gejala
Peringatan kesalahan
1.
CPU dan monitor mati, tidak ada beep
-   Instalasi ke tegangan listrik 110/220V
-   Power Supply Unit
2.   
CPU hidup, monitor mati, tetapi tidak ada beep
-   Instalasi data dari VGA Card ke monitor
-   Monitor
3. 
CPU hidup, monitor mati, dan ada beep
-   Disesuaikan dgn beep BIOS

b.      Peringatan Kesalahan AWARD BIOS
No.
Bunyi Beep
Indikasi
1.   
Beep  1x  pendek
-          komputer dalam keadaan baik
2.   
Beep 1x panjang
-          masalah pada memori
3.   
Beep 1 x panjang 2x pendek
-          kerusakan di modul RAM
4.   
Beep  1x panjang 3x pendek
-      kerusakan di bagian VGA
5.   
Beep terus – menerus
-      kerusakan di modul memori atau memori video





          c.    Peringatan Kesalahan AMI BIOS
No.
Bunyi Beep
Indikasi
1.
Beep 1x pendek
-       RAM (memori) rusak
-       RAM (memori) tidak terpasang dengan benar
2.
Beep 2x pendek
-       RAM (memori) bermasalah (Memory Parity Error in First 64 KB block)
3. 
Beep 3x pendek
-       RAM (memori) bermasalah (Memory Read/Write Error in First 64 KB block)
4. 
Beep 4x pendek
-       Motherboard bermasalah
-       Motherboard  timer tidak berfungsi dan kemungkinan perlu diganti
5. 
Beep 5x pendek
-       Processor bermasalah. Perlu diganti.
6. 
Beep 6x pendek
-       Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak atau tidak terpasang dengan benar
7. 
Beep 7x pendek
-       Processor bermasalah (Processor Exception Interrupt Error). Perlu diganti.
8. 
Beep 8x pendek
-       VGA rusak
-       VGA tidak terpasang dengan benar
9. 
Beep 9x pendek
-       BIOS/Motherboard bermasalah (ROM checksum Error). Perlu mengganti chipset BIOS atau motherboard
10.   
Beep 10x pendek
-       Motherboard bermasalah (CMOS shut down Read/Write Error). Kemungkinan perlu mengganti Motherboard
11.     
Beep 11x pendek
-       Checksum Error. Periksalah baterai CMOS pada Motherboard. Biasanya kalau baterai tidak terpasang dengan benar, seringkali dayanya sudah habis. Solusinya belikan baterai CMOS yang baru
12.      
1 Beep Panjang
3 Beep Pendek
-       Conventional atau extended memory rusak
13.   
1 Beep Panjang
8 Beep Pendek
-       Tes tampilan gambar gagal

          d.  Peringatan Kesalahan pada IBM BIOS
No.
Bunyi Beep
Indikasi
  1.
Tidak ada beep
-      Power Supply Unit rusak
-      Card Monitor / RAM tidak terpasang
2.     
Beep 1x pendek
-      Normal POST
-      komputer dalam kondisi baik
3.
Beep terus menerus
-      Power Supply Unit rusak
-      Card Monitor / RAM tidak terpasang
4.
Beep pendek berulang – ulang
-      Power Supply Unit rusak
-      Card Monitor / RAM tidak terpasang
5.
Beep 1x panjang, 1x pendek
-      Masalah terjadi pada motherboard
6.
Beep 1x panjang, 2x pendek
-      Masalah terjadi pada VGA Card (mono)
7.
Beep 1x panjang, 3x pendek
-      Masalah terjadi pada VGA Card (EGA)
8.
Beep 3x panjang
-      Keyboard error
9.
Beep 1x
-      Blank monitor VGA card Circuit







BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan  
1.    Boot Manager dibutuhkan apabila kita menginstal operasi sistem lebih dari satu pada komputer kita.
2.    Boot loader program dimuat di dalam BIOS (Basic Input Output Syste) komputer dan bertugas untuk membaca kernel.
3.    POST  bertugas untuk mengecek fungsi komponen-komponen pendukung komputer (Peripheral Computer) bekerja dengan baik atau tidak.
4.    POST dapat  membantu user (pengguna) untuk mendeteksi, mengisolasi, dan menemukan kesalahan atau kerusakan yang kemungkinan  terjadi pada komputer.
5.    Jika ada salah satu  prosedur POST  yang tidak terlewati, maka komputer akan menerima pesan kesalahan dari POST,  kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk  beep code  atau pesan pada tampilan layar yang muncul di monitor.
6.    Pesan peringatan kesalahan POST terdiri dari 4, yaitu :
a.    Pesan peringatan kesalahan POST  pada CPU
b.    Pesan peringatan kesalahan POST  pada AWARD BIOS
c.    Pesan peringatan kesalahan POST  pada AMI BIOS
d.   Pesan peringatan kesalahan POST  pada IBM BIOS

B.  Saran
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka saya sebagai penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik dan saran guna kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.
Demikian, semoga bermanfaat bagi semua. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar