KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu`alaykum Wr.
Wb.
Alhamdulillaahirabbil`aalamiin,
atas berkat rahmat Allah SWT. Yang Maha Kuasa serta Maha Memberi Kenikmatan,
sehingga saya masih diberi kesempatan untuk masih bernafas dan menuntut ilmu di
SMK Muhammadiyah Mungkid. Dan atas berkat rahmat-Nyalah saya diberi kekuatan
dan kemudahan untuk menyusun makalah tentang Sistem Operasi GUI (Graphic User Interface) dengan
lancar. Sehingga makalah tersebut telah terselesaikan sebelum deadline yang telah ditentukan. Semoga
dengan makalah ini dapat memberi manfaat kepada orang lain dan khususnya kepada
diri saya sendiri. Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu.
Nuun, wal qalaami wamaa
yasthuruun
Wassalaamu`alaykum Wr.
Wb.
Mungkid, 15 Maret 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
operasi atau dalam bahasa Inggris disebut operating
system, adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan
software aplikasi seperti program pengolah
kata dan browser web.
Sistem
operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :
a . Mekanisme Boot, yaitu
meletakkan kernel ke dalam memori kernel
b . Command Interpreter / Shell, bertugas
untuk membaca input berupa perintah dan menyediakan beberapa fungsi standar dan
fungsi dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi maupun piranti lunak lain.
c . Resource Allocator, bertugas
untuk mengalokasikan sumber daya dari perangkat
d . Handler, berperan
dalam mengendalikan sistem perangkat agar terhindar dari error
e . Driver, untuk
berinteraksi dengan hardware
sekaligus mengontrol kinerja hardware
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
melaksanakan tugas mandiri liburan dari SMK Muhammadiyah Mungkid, serta untuk
memberi manfaat kepada diri saya sendiri dan orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Boot Manager
Boot
manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di
seluruh sistem operasi. Boot manager
digunakan untuk dualboot. Dengan boot
manager kita bisa mengatur proses booting.
Bila kita mnginginkan operasi sistem yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk
Boot, maka kita memerlukan Boot
Loader Program yg terinstal pada MBR
(MasterBoot Record).
Boot loader
program dimuat di dalam BIOS (Basic Input Output Syste) komputer
dan bertugas untuk membaca kernel. Kernel akan melakukan inisiasi pada
sistem serta mengendalikannya. Misalkan, kita ingin menggunakan dua operasi
sistem pada satu komputer (misal Ubuntu dan Windows 7), maka secara otomatis akan
mengeluarkan pilihan boot.
B. POST(Power On Self Test)
Tes yang dilakukan oleh komputer melalui POST ini,
bertujuan untuk mengecek fungsi komponen-komponen pendukung komputer (Peripheral Computer) bekerja dengan
baik atau tidak. POST dilakukan saat booting. Jika komputer mengalami masalah,
maka akan terdeteksi gejala kesalahannya melalui POST berupa kode beep atau
pesan peringatan yang muncul pada layar monitor.
POST
membantu pengguna untuk mendeteksi,
mengisolasi, dan menemukan kesalahan atau kerusakan yang kemungkinan terjadi
pada komputer. Sehingga pengguna dapat memperbaiki kerusakan pada komputer
tersebut, karena telah mengetahui apa gejala kerusakannya. Mekanisme POST disediakan oleh semua jenis merk motherboard, dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Proses dan prosedur yang dilakukan dari semua jenis
motherboard adalah sama. Namun, hanya
terdapat beberapa perbedaan yang berfungsi sebagai ciri dari produk motherboard tertentu.
POST
dilakukan ketika komputer mulai dihidupkan dan booting. Proses ini dilakukan
oleh BIOS. Adapun urutn-urutannya
adalah sebagai berikut :
a. Tes
Power Supply
Unit ditandai dengan hidupnya lampu power pada CPU dan kipas pendingin pada Power
Supply Unit berputar.
b.
Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal Power Good yang dihasilkan oleh Power
Supply Unit jika komputer benar-benar dalam kondisi baik saat dihidupkan.
Setelah itu CPU mulai melaksanakan
instruksi awal pada ROM BIOS.
c.
Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump
(lompatan) ke alamat program POST.
d. Pengecekan
terhadap CMOS. CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca setup
(seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e.
Melakukan pengecekan CPU, timer
(pewaktuan), kendali memori akses langsung, memori bus, dan memori module.
f. Memori
sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca atau ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g. Pengecekan
I/O controller. Ccontroller tersebut
harus dapat bekerja untuk mengontrol akses membaca atau menulis data.
Jika ada salah satu prosedur POST
yang tidak terlewati, maka komputer
akan menerima pesan kesalahan dari POST,
kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk beep
code atau pesan pada tampilan layar
yang muncul di monitor.
C. Pesan Peringatan Kesalahan POST
a.
Peringatan
Kesalahan Pada CPU
No.
|
Gejala
|
Peringatan kesalahan
|
1.
|
CPU
dan monitor mati, tidak ada beep
|
- Instalasi
ke tegangan listrik 110/220V
- Power Supply Unit
|
2.
|
CPU
hidup, monitor mati, tetapi tidak ada beep
|
-
Instalasi data dari VGA Card ke
monitor
-
Monitor
|
3.
|
CPU
hidup, monitor mati, dan ada beep
|
-
Disesuaikan dgn beep BIOS
|
b.
Peringatan
Kesalahan AWARD BIOS
No.
|
Bunyi Beep
|
Indikasi
|
|
1.
|
Beep 1x
pendek
|
-
komputer dalam keadaan baik
|
|
2.
|
Beep
1x
panjang
|
-
masalah pada memori
|
|
3.
|
Beep 1
x panjang 2x pendek
|
-
kerusakan di modul RAM
|
|
4.
|
Beep 1x panjang 3x pendek
|
- kerusakan
di bagian VGA
|
|
5.
|
Beep
terus
– menerus
|
- kerusakan
di modul memori atau memori video
|
|
c.
Peringatan
Kesalahan AMI BIOS
No.
|
Bunyi Beep
|
Indikasi
|
1.
|
Beep
1x pendek
|
-
RAM
(memori)
rusak
-
RAM
(memori)
tidak terpasang dengan benar
|
2.
|
Beep
2x pendek
|
- RAM (memori)
bermasalah (Memory Parity Error in
First 64 KB block)
|
3.
|
Beep
3x pendek
|
-
RAM
(memori)
bermasalah (Memory Read/Write Error in
First 64 KB block)
|
4.
|
Beep
4x pendek
|
- Motherboard bermasalah
- Motherboard timer tidak
berfungsi dan kemungkinan perlu diganti
|
5.
|
Beep
5x pendek
|
-
Processor
bermasalah.
Perlu diganti.
|
6.
|
Beep
6x pendek
|
- Biasanya
menunjukkan keyboard yang rusak
atau tidak terpasang dengan benar
|
7.
|
Beep
7x pendek
|
-
Processor
bermasalah
(Processor Exception Interrupt Error). Perlu
diganti.
|
8.
|
Beep
8x pendek
|
- VGA rusak
- VGA tidak
terpasang dengan benar
|
9.
|
Beep
9x pendek
|
-
BIOS/Motherboard
bermasalah
(ROM checksum Error). Perlu
mengganti chipset BIOS atau motherboard
|
10.
|
Beep
10x pendek
|
- Motherboard bermasalah
(CMOS shut down Read/Write Error). Kemungkinan
perlu mengganti Motherboard
|
11.
|
Beep
11x pendek
|
-
Checksum
Error. Periksalah baterai CMOS pada Motherboard. Biasanya
kalau baterai tidak terpasang dengan benar, seringkali dayanya sudah habis.
Solusinya belikan baterai CMOS yang
baru
|
12.
|
1 Beep Panjang
3 Beep Pendek
|
- Conventional atau
extended memory rusak
|
13.
|
1 Beep Panjang
8 Beep Pendek
|
-
Tes tampilan gambar gagal
|
d.
Peringatan
Kesalahan pada IBM BIOS
No.
|
Bunyi Beep
|
Indikasi
|
|
1. |
Tidak ada beep
|
-
Power
Supply Unit rusak
-
Card
Monitor / RAM tidak terpasang
|
|
2.
|
Beep 1x
pendek
|
- Normal
POST
- komputer
dalam kondisi baik
|
|
3.
|
Beep
terus menerus
|
-
Power
Supply Unit rusak
-
Card
Monitor / RAM tidak terpasang
|
|
4.
|
Beep
pendek
berulang – ulang
|
- Power Supply Unit rusak
- Card Monitor / RAM tidak
terpasang
|
|
5.
|
Beep
1x panjang, 1x pendek
|
-
Masalah terjadi pada motherboard
|
|
6.
|
Beep 1x panjang, 2x pendek
|
- Masalah
terjadi pada VGA Card (mono)
|
|
7.
|
Beep
1x panjang, 3x pendek
|
-
Masalah terjadi pada VGA Card (EGA)
|
|
8.
|
Beep 3x
panjang
|
- Keyboard error
|
|
9.
|
Beep
1x
|
-
Blank
monitor VGA card Circuit
|
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Boot Manager dibutuhkan
apabila kita menginstal operasi sistem lebih dari satu pada komputer kita.
2. Boot loader
program dimuat di dalam BIOS (Basic Input Output Syste) komputer
dan bertugas untuk membaca kernel.
3. POST bertugas untuk mengecek fungsi
komponen-komponen pendukung komputer (Peripheral
Computer) bekerja dengan baik atau tidak.
4. POST
dapat membantu user (pengguna) untuk mendeteksi, mengisolasi, dan menemukan
kesalahan atau kerusakan yang kemungkinan
terjadi pada komputer.
5.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak terlewati, maka komputer akan
menerima pesan kesalahan dari POST, kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk beep
code atau pesan pada tampilan layar
yang muncul di monitor.
6. Pesan
peringatan kesalahan POST terdiri
dari 4, yaitu :
a. Pesan
peringatan kesalahan POST pada CPU
b. Pesan
peringatan kesalahan POST pada AWARD
BIOS
c. Pesan
peringatan kesalahan POST pada AMI
BIOS
d. Pesan
peringatan kesalahan POST pada IBM
BIOS
B. Saran
Apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat suatu kekurangan, maka saya sebagai penyusun
menerima dengan besar hati apabila ada kritik dan saran guna kesempurnaan dari
makalah-makalah selanjutnya.
Demikian, semoga bermanfaat bagi
semua. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar